Senin, 12 Juli 2010

Sinar matahari tidak mengandung Vit D

Tahukah anda, bahwa sebenarnya sinar matahari tidak mpernah mengandung vitamin D?

Sebenarnya sinar matahari hanya membantu dalam proses pembentukkannya saja, mari kita ucapkan terimakasih kepada matahari... "Terima Kasih Matahari."


Singkatnya begini:

Vitamin D3 (cholecalciferol) diproduksi tubuh ketika sinar ultraviolet mengenai kulit kita dan merangsang produksinya. Untuk mendapatkan vitamin D3 yang memadai, paparkan kulit Anda di sinar matahari selama 10-15 menit beberapa kali seminggu.

Untuk penjelasannya, silahkan baca epnjelasannya di bawah ini.


Fungsi Vitamin D


Vitamin D sangat penting bagi kesehatan tulang karena berperan dalam penyerapan kalsium di lambung dan saluran pencernaan. Tanpa vitamin D yang cukup, tubuh kita tidak akan mampu menyerap kalsium dengan baik sehingga memiliki tulang yang lemah. Vitamin D adalah pro-hormon yang digunakan tubuh kita untuk mengangkut kalsium dari pencernaan melalui darah menuju ke tulang, jantung, otak, paru-paru dan organ lain yang memerlukannya.

Sumber Vitamin D


Vitamin D adalah vitamin yang larut di lemak yang secara alami hanya tersedia pada sedikit sekali jenis makanan. Vitamin D2 (ergocalciferol) terdapat pada beberapa tumbuhan dan jamur. Beberapa jenis ikan yang berlemak, seperti ikan cod, tuna dan salmon, mengandung vitamin D2 karena mereka memakan alga yang mengolah vitamin D dengan bantuan sinar matahari.

Vitamin D3 (cholecalciferol) diproduksi tubuh ketika sinar ultraviolet mengenai kulit kita dan merangsang produksinya. Untuk mendapatkan vitamin D3 yang memadai, paparkan kulit Anda di sinar matahari selama 10-15 menit beberapa kali seminggu. Radiasi yang mengubah vitamin D di kulit memiliki panjang gelombang yang sama dengan yang menyebabkan kulit menghitam, karena itu penggunaan tabir surya akan menghambat produksi vitamin D. Seiring penuaan, efektivitas kulit dalam memproduksi vitamin D semakin berkurang.

Vitamin D yang berasal dari makanan, suplemen dan paparan sinar matahari bersifat inaktif secara biologis sehingga harus menjalani dua proses hidroksilasi di dalam tubuh untuk mengaktifkannya. Proses pertama terjadi di hati dan mengubah vitamin D menjadi 25-hidroksivitamin D [25(OH)D], juga dikenal sebagai calcidiol. Calcidiol paling banyak tersedia di dalam tubuh dibandingkan bentuk vitamin D lainnya. Proses kedua terjadi terutama di ginjal dan membentuk zat aktif 1,25-dihidroksivitamin D [1,25(OH)2D], dikenal juga sebagai calcitriol. Inilah bentuk vitamin D yang membantu penyerapan kalsium.

Hati dan ginjal kita sangat berperan dalam pengubahan dari bentuk vitamin D yang inaktif menjadi aktif. Alasan utama mengapa alkohol memperburuk kondisi tulang adalah efek negatifnya terhadap hati. Beberapa penyakit ginjal juga menjadi pemicu terjadinya osteoporosis. Beberapa riset, misalnya, menunjukkan bahwa pasien yang menderita urolithiasis (proses pembentukan batu di ginjal, kandung kemih dan uretra) memiliki massa tulang yang lebih rendah dibandingkan rata-rata.

Mencegah Osteoporosis dengan Vitamin D


Osteoporosis dapat dicegah dengan asupan vitamin D harian sebesar 200-400 unit. Banyak multivitamin dan suplemen kalsium yang juga mengandung vitamin D. Rata-rata satu tablet multivitamin tersebut mengandung 400 IU vitamin D. Karena itu satu tablet multivitamin setiap hari sudah cukup memenuhi kebutuhan vitamin D Anda.

Perlu diketahui bahwa dalam proses pengubahan calcidiol menjadi calcitrol, hormon paratiroid (PTH)-lah yang merangsang ginjal melakukan proses itu. Bila Anda memiliki terlalu banyak calcidiol di dalam tubuh, akan terlalu banyak hormon paratiroid yang dilepaskan. Karena hormon tersebut juga merangsang pembentukan osteoclast (sel-sel yang melarutkan tulang), terlalu banyak PTH akan menyebabkan pengeroposan tulang. Karena itu, terlalu banyak vitamin D juga tidak baik bagi tulang Anda.(majalahkesehatan.com)

Perlu diketahui juga keuntungan dan kerugian dari sinar ultra violet.

UVA (Ultra Violet A)


Sebagian besar dari kita terkena paparan sinar UVA dalam jumlah besar sepanjang hidup kita. Sinar UVA menyumbang hingga 95 persen dari radiasi UV yang mencapai permukaan bumi. Walaupun mereka kurang kuat dibanding UVB, intensitas UVA adalah 30 sampai 50 kali lebih banyak. Serta mereka hadir dengan intensitas yang relatif sama pada semua siang hari sepanjang tahun, dan dapat menembus awan maupun kaca.
UVA menembus kulit lebih dalam daripada UVB, dan studi selama dua dekade, menunjukkan bahwa UVA merusak sel-sel kulit yang disebut keratinosit dalam lapisan basal epidermis, di mana sebagian besar merupakan penyebab terjadinya kanker kulit. Sinar UVA juga tidak terasa panas oleh kulit sehingga dapat menembus lebih dalam ke kulit.

UVB


Adalah penyebab utama kulit memerah dan terbakar sinar matahari, cenderung merusak lapisan epidermis kulit yang lebih dangkal. Intensitasnya bervariasi menurut musim, lokasi, dan waktu. Sinar UVB dapat membakar dan merusak kulit Anda sepanjang tahun, terutama di dataran tinggi dan pada permukaan reflektif seperti salju atau es. Sinar UVB tidak dapat menembus kaca.

Jadi Lindungi diri Anda dari radiasi UV, baik di dalam dan luar ruangan. Selalu mencari tempat teduh bila berada di luar rumah, terutama pada jam 10:00-16:00. Dan karena UVA menembus kaca, pertimbangkan untuk menambahkan UV pada kaca film Anda. Kaca film ini mampu menghalau sampai 99% radiasi UV, serta menangkal sampai dengan 80% sinar tampak. Selain itu pakaian yang anda gunakan juga dapat membantu menangkal paparan UV. Sebagai contoh: pakaian longgar memberikan lebih dari sebuah penghalang antara kulit anda dan matahari, pakaian yang dianyam rapat lebih memberikan perlindungan, dsb. Menggunakan topi bertepi lebar dan kacamata anti UV membantu melindungi kulit sensitif di kepala, leher, dan di sekitar wilayah mata yang biasanya mendukung banyak kerusakan akibat sinar matahari.

UVC


Sinar ini dapat menyebabkan kerusakan DNA pada tubuh manusia. Tetapi UVC dari sinar matahari tidak dapat menembus lapisan ozon. Jadi, kita harus merawat lapisan ozon kita dengan sebaik-baiknya. UVC  dengan kadar yang sesuai juga digunakan untuk proses pengobatan. Karena diketahui UVC yang rendah dapat merusak DNA bakteri tuberkulosis, sehingga dapat mengurangi penyebaran penyakit TBC hingga 70%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar