[caption id="attachment_256" align="alignleft" width="420" caption="Pembuatan Gamelan"][/caption]
Gamelan Jawa sebenarnya dapat dibedakan menjadi dua laras (tangga nada / titi nada), yaitu Slendro dan Pelog.
Menurut mitologi Jawa, Gamelan Slendro lebih tua usianya daripada Gamelan Pelog. Slendro memiliki 5 (lima) nada per oktaf, yaitu 1 2 3 5 6 (C- D E+ G A) dengan interval yang sama atau kalau pun berbeda perbedaan intervalnya sangat kecil. Pelog memiliki 7 (tujuh) nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 7 (C+ D E- F# G# A B) dengan perbedaan interval yang besar. Dalam memainkan pelog, masih dibagi menjadi dua lagi, yaitu Pelog Barang, dan Pelog Bem. Pelog Barang tidak pernah membunyikan nada 1, sedangkan pelog Bem tidak pernah membunyikan nada 7.
Dalam menciptakan lagu bernuansa pelog maupun slendro, ada aturan-aturannya tersendiri.
Pada gamelan, tidak ada nada re dan la. Tetapi ada beberapa lagu yang dipaksakan menggunakan nada la, dan ini memiliki nilai arti tersendiri pada lagu tersebut.
www.mailyahoo.com
BalasHapusPerbedaannya pelog dan slendro hanya pada tangga nadanya. Interval nada-nada pada slendro berbeda dengan interval pada nada-nada di pelog. Nada slendro memiliki interval yang lebih besar dari pada pelog. Nantinya berpengaruh pada tembang (nyanyian) yang dilagukan oleh penyanyi.
BalasHapus