Sudah pasti hanya sedikit orang yang betul-betul mengingatnya diluar kepala. Mari kita mengingat kembali pelajaran di masa Sekolah Dasar.
[caption id="attachment_610" align="aligncenter" width="220" caption="Garuda Pancasila"][/caption]
Burung Garuda melambangkan kekuatan dan Warna emas pada burung Garuda melambangkan kejayaan.
Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia
Rantai melambangkan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (sila ke-2)
Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (sila ke-5)
Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa.
Itu merupakan kalimat penggalan dari bait kakawin Sutasoma.
Saya akan mencoba menguraikannya, menurut pandangan berbagai sumber dan juga pengetahuan saya sendiri, karena kata-kata Bhineka Tunggal Ika tersebut berasal dari Bahasa Jawa Kuno, dimana maknanya masih sama dengan bahasa Jawa yang ada saat ini.
Kata Bhineka Tunggal Ika jika dipisah menurut maknanya menjadi: Bhina-Ika-Tunggal-Ika.
Kalau diterjemahkan menjadi bahasa Jawa saat ini, paling tidak menjadi Beda-Iku-Tunggal-Iku.
Kalau dijadikan Bahasa Indonesia menjadi Berbeda itu kesatuan itu.
Setelah kata-kata tersebut diolah agar mudah dipahami, maka menjadi Terpecah belahlah itu, tetapi satu jualah itu.
Sedangkan untuk kata Tan-Hana-Dharma-Mangrwa, jika diartikan dalam bahasa Jawa sekarang menjadi
Tan-Ana-Kasunyatan-(duh yg ini bahasa Jawanya apa ya? ada yg bisa bantu? kalau Bhs Indonesianya sih berarti "Rancu").
Sehingga ketika diolah menjadi Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.
(dari berbagai sumber)
* BHINNEKA TUNGGAL IKA
BalasHapusakan lebih baik lagi bila skalian dibahas maksud tulisan
BalasHapusBHINNEKA TUNGAL IKA yg dibawa burung Gardusa itu...
semoga bukan sekedar tulisan saja
hahahah
BalasHapuskeren toke bisakeluar nergi kita bora2
mau pegi uang masi mintak sama emmak
wah sya jg uda lpa tuh, untung d inget'in lg :)
BalasHapusskalian d tambahkan jg maksud jumlah dr bulu sayap dan jumlah dr bulu ekor ny